Gudeg, makanan khas jogja ini adalah salah satu makanan khas yang diminati oleh beberapa orang, rasanya yang khas dan manis membuat orang mudah ingat dengan makanan yang satu ini, gudeg adalah buah nangka muda (gori) direbus di atas tungku sekitar 100 derajat celcius selama 24 jam untuk menguapkan kuahnya. Sebagai lauk pelengkap, daging ayam kampung dan telur bebek dipindang yang kemudian direbus. Sedangkan rasa pedas merupakan paduan sayur tempe dan sambal krecek. Gori atau nangka muda, adalah bahan baku utama gudeg yang lebih umum dikenal. Sebab di masa lalu, bahan baku ini sangat mudah diperoleh di kebun-kebun milik masyarakat Jogyakarta, dulu orang Jogya hanya mengenal satu jenis gudeg, yakni gudeg basah. Gudeg kering dikenal setelahnya, sekitar 57-an tahun dari saat sekarang ini. Hal ini setelah orang-orang dari luar Jogja mulai membawanya sebagai oleh-oleh. Keuntungannya, gudeg pun tumbuh sebagai home industry makanan tradisional di Jogja.
Banyak wisatawan yang berkunjung ke Jogja dan rasanya kurang lengkap jika belum menyantap gudeg di tempat ini. Tidak hanya rasanya tapi juga kemasan gudeg atau oleh-oleh khas Jogja ini dikemas menarik dengan menggunakan ‘besek’ (tempat dari anyaman bambu) atau menggunakan ‘kendil’ (guci dari tanah liat yang dibakar). Melengkapi sajian nasi gudeg akan lebih pas disertai minuman teh gula batu. Dijamin Anda akan ketagihan.
Kamis, 31 Maret 2011
Tempat Belanja / Pusat Belanja di Jogja / Yogyakarta - Tradisional
Kota Jogja / Yogyakarta menawarkan banyak tempat belanja / pusat belanja tradisional yang pastinya Anda cari. Jika Anda ingin mencari tempat belanja / pusat belanja di Jogja / Yogyakarta, khususnya tradisional, temukan tempat belanja / pusat belanja yang Anda cari di direktori Tempat Belanja - Pusat Belanja di Jogja / Yogyakarta ini. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SOSROWIJAYAN - Kampung Turis di Pusat Kota Yogyakarta
Sosrowijayan merupakan kampung turis kedua paling terkenal setelah Prawirotaman. Terletak di pusat kota Yogyakarta, kampung ini menawarkan penginapan terjangkau sekaligus bangunan hotel kuno, studio dan kursus batik hingga bookshop.
Berjalan sekitar 200 meter dari Stasiun Tugu, anda akan menemukan kawasan Sosrowijayan yang ditandai oleh sebuah jalan kecil ke arah barat yang bernama sama. Menghubungkan Jalan Jogonegaran dan Jalan Malioboro, Sosrowijayan dibagi menjadi dua daerah, yaitu Sosrowijayan Wetan dan Sosrowijayan Kulon. Daerah Sosrowijayan Wetan-lah yang kemudian dikenal sebagai kampung turis kedua di Yogyakarta setelah Prawirotaman.
Begitu sampai di pertigaan jalan yang dinamai berdasarkan penguasanya dahulu ini (Sosrowijoyo), anda akan disambut oleh sapa ramah pengayuh becak. Biasanya, mereka menawarkan anda untuk mencari penginapan, berkeliling ke Malioboro, atau membeli bakpia Pathuk. Karena kampung turis, banyak pula guide yang jika diminta bersedia mengantar anda untuk menunjukkan penginapan sesuai keinginan anda. Mereka juga akan bercerita seputar tempat wisata di Yogyakarta dan kekhasannya.
Melangkah memasuki Sosrowijayan, anda akan melihat sebuah bangunan tua yang digunakan sebagai penginapan, yaitu Hotel Aziatic. Bangunan yang berdiri sejak jaman Belanda itu memiliki arsitektur khas Eropa. Bangunan itu memiliki tembok berwarna putih dan tiga pintu dengan beberapa pilar sebagai penyangga di bagian paling depan, sementara tulisan nama hotel digoreskan langsung pada tembok dengan cat warna hitam. Meski sepertinya tidak terpakai lagi, hotel ini pernah dijadikan lokasi syuting film 'Daun di Atas Bantal' yang pernah diputar di Cannes Film Festival.
Dua buah bookshop seperti di Prawirotaman akan ditemukan bila memasuki gang pertama. Sebagian besar buku yang dijual di bookshop tersebut adalah novel berbahasa Inggris dan sebagian kecil buku-buku berbahasa Indonesia. Di bookshop itu, anda bisa memilih buku dengan leluasa sekaligus melihat sekilas isinya karena tak ada buku yang disegel plastik. Meski buku bekas, kualitas fisik buku masih terjaga sehingga masih layak pula dijadikan koleksi. Soal harga sangat bervariasi, tetapi yang jelas lebih murah dibanding di toko buku.
Hal lain yang ditawarkan kampung Sosrowijayan adalah kursus membatik yang ditawarkan oleh salah satu penginapan di gang kedua. Kini, tempat kursus itu tengah sepi sehingga anda bisa memanfaatkan untuk belajar membatik lebih intensif. Tak jauh dari penginapan itu juga terdapat studio batik yang dikelola oleh seorang warga Sosrowijayan. Jenis batik yang digarap di studio ini adalah batik lukis, seperti yang ditemukan di kampung Taman, sebelah Kompleks Istana Air Tamansari. Nilai lebih batik lukis adalah warnanya yang lebih bervariasi dan bercorak masa kini.
Sebagai kampung turis, tentu di Sosrowijayan juga terdapat penginapan. Lain dengan di Prawirotaman, penginapan di kampung ini lebih menyatu dengan penduduk karena kebanyakan terletak di gang. Tentu hal itu memberi kelebihan karena anda bisa berinteraksi dengan penduduk setempat. Namun, jika menginginkan penginapan yang lebih privat, anda bisa memilih hotel yang ada di pinggir Jalan Sosrowijayan. Tarif sewa penginapan di kampung terletak di sebelah selatan kawasan Pasar Kembang ini tak jauh berbeda dengan di Prawirotaman.
Saat sore, sambil bersantai setelah lelah mengelilingi Yogyakarta, anda bisa melihat kehidupan anak-anak Sosrowijayan. Biasanya, beberapa anak perempuan bermain lompat tali atau dolanan bocah lainnya sementara anak laki-laki sekedar bercakap di salah satu rumah. Sementara remaja kampung ini banyak yang duduk santai sambil bermain gitar sambil menyanyikan lagu-lagu hits Indonesia. Remaja yang juga tergabung dalam Komunitas Seni Malioboro itu kadang berpentas ketika ada acara tertentu, misalnya Ulang Tahun Yogyakarta.
Layanan jasa wisata juga dengan mudah ditemui di Sosrowijayan. Di pinggir jalan banyak terdapat money changer, warnet dan wartel, persewaan sepeda motor dan mobil, agen travel, dan sebagainya. Bila lapar, anda bisa mendatangi warung yang dibuka warga kampung ini. Di ujung gang pertama misalnya, terdapat sebuah warung yang meski sederhana banyak dimanfaatkan turis asing untuk mengisi perut. Masakannya berupa macam-masam oseng, mie goreng, dan lauk pauk yang lezat. Beberapa resto juga menyediakan jenis masakan seperti steak dengan harga miring.
Menginjak malam, Sosrowijayan semakin marak. Banyak anak muda berkumpul di tepi jalan sementara beberapa cafe menyediakan live music sebagai alternatif hiburan. Berpadu dengan suasana Malioboro, Sosrowijayan menjadi hidup. Sebuah warung kecil bertenda oranye yang biasa disebut warga Yogyakarta sebagai angkringan menjadi tempat bercengkerama yang asyik. Sambil bercakap, anda bisa menikmati teh panas dengan wangi melati, wedang jahe, hingga sate usus yang lezat.
Copyright © 2006 YogYES.COM
Berjalan sekitar 200 meter dari Stasiun Tugu, anda akan menemukan kawasan Sosrowijayan yang ditandai oleh sebuah jalan kecil ke arah barat yang bernama sama. Menghubungkan Jalan Jogonegaran dan Jalan Malioboro, Sosrowijayan dibagi menjadi dua daerah, yaitu Sosrowijayan Wetan dan Sosrowijayan Kulon. Daerah Sosrowijayan Wetan-lah yang kemudian dikenal sebagai kampung turis kedua di Yogyakarta setelah Prawirotaman.
Begitu sampai di pertigaan jalan yang dinamai berdasarkan penguasanya dahulu ini (Sosrowijoyo), anda akan disambut oleh sapa ramah pengayuh becak. Biasanya, mereka menawarkan anda untuk mencari penginapan, berkeliling ke Malioboro, atau membeli bakpia Pathuk. Karena kampung turis, banyak pula guide yang jika diminta bersedia mengantar anda untuk menunjukkan penginapan sesuai keinginan anda. Mereka juga akan bercerita seputar tempat wisata di Yogyakarta dan kekhasannya.
Melangkah memasuki Sosrowijayan, anda akan melihat sebuah bangunan tua yang digunakan sebagai penginapan, yaitu Hotel Aziatic. Bangunan yang berdiri sejak jaman Belanda itu memiliki arsitektur khas Eropa. Bangunan itu memiliki tembok berwarna putih dan tiga pintu dengan beberapa pilar sebagai penyangga di bagian paling depan, sementara tulisan nama hotel digoreskan langsung pada tembok dengan cat warna hitam. Meski sepertinya tidak terpakai lagi, hotel ini pernah dijadikan lokasi syuting film 'Daun di Atas Bantal' yang pernah diputar di Cannes Film Festival.
Dua buah bookshop seperti di Prawirotaman akan ditemukan bila memasuki gang pertama. Sebagian besar buku yang dijual di bookshop tersebut adalah novel berbahasa Inggris dan sebagian kecil buku-buku berbahasa Indonesia. Di bookshop itu, anda bisa memilih buku dengan leluasa sekaligus melihat sekilas isinya karena tak ada buku yang disegel plastik. Meski buku bekas, kualitas fisik buku masih terjaga sehingga masih layak pula dijadikan koleksi. Soal harga sangat bervariasi, tetapi yang jelas lebih murah dibanding di toko buku.
Hal lain yang ditawarkan kampung Sosrowijayan adalah kursus membatik yang ditawarkan oleh salah satu penginapan di gang kedua. Kini, tempat kursus itu tengah sepi sehingga anda bisa memanfaatkan untuk belajar membatik lebih intensif. Tak jauh dari penginapan itu juga terdapat studio batik yang dikelola oleh seorang warga Sosrowijayan. Jenis batik yang digarap di studio ini adalah batik lukis, seperti yang ditemukan di kampung Taman, sebelah Kompleks Istana Air Tamansari. Nilai lebih batik lukis adalah warnanya yang lebih bervariasi dan bercorak masa kini.
Sebagai kampung turis, tentu di Sosrowijayan juga terdapat penginapan. Lain dengan di Prawirotaman, penginapan di kampung ini lebih menyatu dengan penduduk karena kebanyakan terletak di gang. Tentu hal itu memberi kelebihan karena anda bisa berinteraksi dengan penduduk setempat. Namun, jika menginginkan penginapan yang lebih privat, anda bisa memilih hotel yang ada di pinggir Jalan Sosrowijayan. Tarif sewa penginapan di kampung terletak di sebelah selatan kawasan Pasar Kembang ini tak jauh berbeda dengan di Prawirotaman.
Saat sore, sambil bersantai setelah lelah mengelilingi Yogyakarta, anda bisa melihat kehidupan anak-anak Sosrowijayan. Biasanya, beberapa anak perempuan bermain lompat tali atau dolanan bocah lainnya sementara anak laki-laki sekedar bercakap di salah satu rumah. Sementara remaja kampung ini banyak yang duduk santai sambil bermain gitar sambil menyanyikan lagu-lagu hits Indonesia. Remaja yang juga tergabung dalam Komunitas Seni Malioboro itu kadang berpentas ketika ada acara tertentu, misalnya Ulang Tahun Yogyakarta.
Layanan jasa wisata juga dengan mudah ditemui di Sosrowijayan. Di pinggir jalan banyak terdapat money changer, warnet dan wartel, persewaan sepeda motor dan mobil, agen travel, dan sebagainya. Bila lapar, anda bisa mendatangi warung yang dibuka warga kampung ini. Di ujung gang pertama misalnya, terdapat sebuah warung yang meski sederhana banyak dimanfaatkan turis asing untuk mengisi perut. Masakannya berupa macam-masam oseng, mie goreng, dan lauk pauk yang lezat. Beberapa resto juga menyediakan jenis masakan seperti steak dengan harga miring.
Menginjak malam, Sosrowijayan semakin marak. Banyak anak muda berkumpul di tepi jalan sementara beberapa cafe menyediakan live music sebagai alternatif hiburan. Berpadu dengan suasana Malioboro, Sosrowijayan menjadi hidup. Sebuah warung kecil bertenda oranye yang biasa disebut warga Yogyakarta sebagai angkringan menjadi tempat bercengkerama yang asyik. Sambil bercakap, anda bisa menikmati teh panas dengan wangi melati, wedang jahe, hingga sate usus yang lezat.
Catatan:
Mohon bersikap hati-hati terhadap tawaran penarik becak untuk mengantarkan anda berwisata keliling kota dengan bayaran Rp. 5000 saja (apalagi kurang dari itu). Banyak kejadian wisatawan yang dibawa berkeliling sekaligus "dipaksa" membeli souvenir di toko-toko yang disinggahi karena oknum penarik becak tersebut akan mendapatkan komisi 50% dari transaksi itu. Kejadian lain adalah tarif dinaikkan secara sepihak di tengah perjalanan. Bila anda mengalami kejadian di atas, mintalah bantuan pada Polisi Pariwisata.
Naskah: Yunanto Wiji UtomoMohon bersikap hati-hati terhadap tawaran penarik becak untuk mengantarkan anda berwisata keliling kota dengan bayaran Rp. 5000 saja (apalagi kurang dari itu). Banyak kejadian wisatawan yang dibawa berkeliling sekaligus "dipaksa" membeli souvenir di toko-toko yang disinggahi karena oknum penarik becak tersebut akan mendapatkan komisi 50% dari transaksi itu. Kejadian lain adalah tarif dinaikkan secara sepihak di tengah perjalanan. Bila anda mengalami kejadian di atas, mintalah bantuan pada Polisi Pariwisata.
Copyright © 2006 YogYES.COM
Kesenian Khas Yogyakarta - Kesenian Jawa
Pada hakekatnya, kesenian Jawa yang asli dan indah selalu terdapat di dalam lingkungan istana raja dan di daerah-daerah Jawa sekitarnya. Sebagai pusat kerajaan-kerajaan besar terdahulu, pulau Jawa khususnya kota Yogyakarta / Jogja memiliki kesenian khas dan kebudayaan yang tinggi, bahkan merupakan pusat serta sumber kesenian di Indonesia. Di direktori ini, Anda dapat menemukan beragam kesenian Jawa / khas Yogyakarta dan kebudayaan nya yang layak diketahui.
Ketoprak Jawa |
Ketoprak merupakan kesenian Jawa tradisional yang penyajiannya menggunakan bahasa jawa. Jalan cerita di dalam pementasan Ketoprak bermacam-macam, mulai dialog tentang sejarah, sampai cerita fantasi yang biasanya selalu didahului dengan alunan tembang-tembang Jawa yang indah. Kostum dan dandanannya selalu disesuasikan dengan adegan dan jalan cerita. | |
Selanjutnya... |
Sendratari Ramayana |
Sendratari Ramayana sangat terkenal di Yogyakarta. Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaan tersendiri karena ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan oleh Sri Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma dalam diri Rahwana (maharaja angkara murka dari negara Alengka). | |
Selanjutnya... |
Seni Wayang Jawa |
Seni Wayang Jawa sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke indonesia. Wayang merupakan kreasi budaya masyarakat / kesenian Jawa yang memuat berbagai aspek kebudayaan Jawa. Pertunjukan wayang ceritanya menggambarkan jiwa kepahlawanan para nenek moyang yang ada dalam mitologi. | |
Selanjutnya... |
Tari Jathilan |
Jathilan adalah kesenian drama tari dengan adegan pertempuran sesama prajurit berkuda dengan senjata pedang, dimana tarian ini mengutamakan tema perjuangan prajurit yang gagah perkasa di medan perang dengan menunggang kuda dan bersenjatakan pedang. | |
Selanjutnya... |
Upacara Bekakak |
Upacara Bekakak dilaksanakan setiap bulan Sapar, hari Jumat antara tanggal 10-20, dilakukan untuk menghormati awah Kyai dan Nyai Wirasuta yang menjadi abdi dalem Penangsang HB I, bertugas membawa payung kebesaran Pakubuwono I. Oleh masyarakat sekitar, mereka dianggap sebagai cikal bakal penduduk Gamping. kesenian khas yogyakarta - kesenian jawa (red) | |
Selanjutnya... |
Upacara Cupu Panjolo |
Menurut riwayat, Cupu Ponjolo berjumlah tiga buah, ditemukan di laut oleh Kyai Panjolo yang sedang menjala ikan di laut. Oleh masyarakat Desa Mendak, Girisekar, Panggang, Gunung Kidul dipercaya dapat memberi perlambang dan ramalan tentang masa depan desa tersebut. Ketiga buah cupu diletakkan di dalam kotak dan dibungkus dengan ratusan lapis kain mori, disimpan di ruangan khusus. Menurut riwayat, Cupu Ponjolo berjumlah tiga buah, ditemukan di laut oleh Kyai Panjolo yang sedang menjala ikan di laut. Oleh masyarakat Desa Mendak, Girisekar, Panggang, Gunung Kidul dipercaya dapat memberi perlambang dan ramalan tentang masa depan desa tersebut. Ketiga buah cupu diletakkan di dalam kotak dan dibungkus dengan ratusan lapis kain mori, disimpan di ruangan khusus. Saat upacara, bungkus kain mori dibuka dan diteliti satu per satu untuk menemukan gambar atau motif yang tertera di kain mori. Gambar tersebut menjadi perlambang atau ramalan terhadap apa yang akan terjadi di masa depan. Upacara ini biasa dilaksanakan pada malam hari menjelang musim hujan (September-Oktober), pada hari pasaran Kliwon. Oleh masyarakat Desa Mendak, Girisekar, Panggang, Gunung Kidul dipercaya dapat memberi perlambang dan ramalan tentang masa depan desa tersebut. Ketiga buah cupu diletakkan di dalam kotak dan dibungkus dengan ratusan lapis kain mori, disimpan di ruangan khusus. | |
Selanjutnya... |
Upacara Grebeg Maulud |
Grebeg Maulud merupakan acara puncak dari peringatan kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maulud, setelah esoknya perangkat gamelan Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu dibawa masuk kedalam Kraton, oleh masyarakat kejadian disebut "Bendhol Songsong". | |
Selanjutnya... |
Upacara Labuhan Pantai |
Upacara Labuhan Pantai mempersembahkan pakaian wanita, alat-alat rias, sirih, bunga dan lain-lain ke Laut Selatan, sebagai bentuk permohonan untuk mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Ratu Kidul penguasa Laut Selatan. | |
Selanjutnya... |
Upacara Saparan Wonolelo |
Upacara adat ini dilaksanakan oleh penduduk Wonolelo, Wedomartani, Ngemplak Sleman pada setiap bulan Sapar, Kamis Pahing malam Jumat Pon, sebelum tanggal 15 bulan Jawa. Inti dari upacara ini adalah mengarak pusaka Ki Ageng Wonolelo yang menjadi tokoh leluhur keturunan Brawijaya, dianggap sebagai cikal bakal penduduk Wonolelo. Upacara adat ini dilaksanakan oleh penduduk Wonolelo, Wedomartani, Ngemplak Sleman pada setiap bulan Sapar, Kamis Pahing malam Jumat Pon, sebelum tanggal 15 bulan Jawa. Inti dari upacara ini adalah mengarak pusaka Ki Ageng Wonolelo yang menjadi tokoh leluhur keturunan Brawijaya, dianggap sebagai cikal bakal penduduk Wonolelo. Upacara Saparan Wonolelo dilaksanakan oleh penduduk Wonolelo, Wedomartani, Ngemplak Sleman pada setiap bulan Sapar, Kamis Pahing malam Jumat Pon, sebelum tanggal 15 bulan Jawa. Inti dari upacara ini adalah mengarak pusaka Ki Ageng Wonolelo yang menjadi tokoh leluhur keturunan Brawijaya, dianggap sebagai cikal bakal penduduk Wonolelo. | |
Upacara Sekaten |
Nabi Muhammad S.A.W. lahir pada tanggal 12 Bulan Maulud, bulan ketiga dari tahun Jawa. Di Yogyakarta, kelahiran Nabi Muhammad diperingati dengan Upacara Grebeg Maulud. Sekaten merupakan upacara pendahuluan dari peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. yang diselenggarrakan pada tanggal 5 - 12 dari bulan yang sama. | |
Upacara Siraman Pusaka |
Pada hari selasa Kliwon atau jumat Kliwon pada bulan Jawa Sura, Kraton Yogyakarta menyelenggarakan upacara siraman untuk membersihkan pusaka-pusaka keramat dan kereta-kereta istana. | |
Upacara Tumplak Wajik |
Dua atau tiga hari sebelum upacara Grebeg berlangsung, dilakukan upacara Tumplak Wajik, bertempat dihalaman Kemandungan Selatan (Magangan) Kraton Yogyakarta. Upacara Tumplak Wajik, berarti menumpahkan wajik (sejenis makanan yang terbuat dari ketan) sebagai dasar untuk membuat gunungan. Upacara ini diiringi dengan musik kothekan (musik lesung dan kenthongan). | |
Upacara Tunggul Wulung |
Upacara Tunggul Wulung diadakan oleh masyarakat Tengahan, Sendang Agung, Minggir, Sleman pada sekitar bulan Agustus, hari Jumat Pon sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas rejeki yang melimpah dan untuk menghormati Ki Ageng Tunggul Wulung beserta istrinya. Upacara Tunggul Wulung diadakan oleh masyarakat Tengahan, Sendang Agung, Minggir, Sleman pada sekitar bulan Agustus, hari Jumat Pon sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas rejeki yang melimpah dan untuk menghormati Ki Ageng Tunggul Wulung beserta istrinya. Upacara Tunggul Wulung diadakan oleh masyarakat Tengahan, Sendang Agung, Minggir, Sleman pada sekitar bulan Agustus, hari Jumat Pon sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas rejeki yang melimpah dan untuk menghormati Ki Ageng Tunggul Wulung beserta istrinya. | |
Diposkan oleh Varian Hermianto |
Langganan:
Postingan (Atom)